Musim semi identik dengan mekarnya bunga dan udara yang segar. Namun, bagi sebagian orang, musim ini juga menjadi waktu ketika tubuh terasa lebih sensitif terhadap lingkungan. Hal ini disebabkan oleh peningkatan jumlah serbuk sari di udara, perubahan suhu, dan kelembapan yang dapat memicu reaksi tertentu pada tubuh.
Alergi musiman terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap zat yang sebenarnya tidak berbahaya, seperti serbuk sari, debu, atau bulu hewan. Tubuh menganggap zat tersebut sebagai ancaman dan memunculkan reaksi seperti bersin, hidung tersumbat, atau mata terasa gatal.
Selain faktor alam, perubahan cuaca yang cepat juga dapat membuat tubuh sulit beradaptasi. Saat suhu naik dan turun secara tiba-tiba, sistem kekebalan bekerja lebih keras untuk menyesuaikan diri. Udara yang lebih hangat juga menyebabkan penyebaran serbuk sari menjadi lebih luas.
Langkah pertama untuk menghindari ketidaknyamanan akibat alergi adalah mengenali pemicunya. Jika Anda sering mengalami reaksi tertentu pada waktu yang sama setiap tahun, besar kemungkinan hal itu disebabkan oleh faktor lingkungan musiman. Dengan memahami penyebabnya, Anda dapat mengambil tindakan pencegahan yang tepat untuk menjaga kenyamanan tubuh selama musim semi.
